Alkohol Sebabkan Kelahiran Bayi Prematur

Para ahli mengatakan, perempuan yang minum terlalu banyak alkohol pada masa awal kehamilan, mungkin sebelum mereka menyadari kehamilannya, berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur.

Sebuah studi yang dilakukan terhadap 4.719 perempuan Australia menunjukkan, hampir 80%, risikonya lebih tinggi pada perempuan yang minum terlalu banyak pada 3 bulan pertama kehamilan, walaupun kemudian berhenti.

BJOG journal study tidak menemukan bukti adanya masalah pada perempuan yang minum dengan kadar rendah selama masa kehamilan.

Topik alkohol dan kehamilan masih menjadi kontroversi, hal ini karena ada yang menyarankan untuk sama sekali tidak minum alkohol, sedangkan beberapa ahli lain meyakini bahwa minum alkohol dalam jumlah sedikit tidak akan mengganggu perkembangan bayi.

Studi terbaru menunjukkan, minum alkohol terlalu banyak dalam trimester pertama kehamilan, menimbulkan dampak yang paling buruk. Karena 40% kehamilan biasanya tidak direncanakan, hal ini menyebabkan perempuan tidak menyadari kehamilannya selama beberapa minggu pertama.

Dr Colleen O'Leary, dari Universitas Western Australia, sekaligus sebagai pemimpin studi mengatakan, perempuan yang minum alkohol terlalu banyak memliki risiko paling tinggi melahirkan bayi prematur.

"Perempuan sebaiknya dinasihati bahwa minum alkohol dalam jumlah berlebih akan meningkatkan risiko pada bayi dan tidak minum alkohol selama masa kehamilan merupakan pilihan teraman."

Professor Phillip Steer, Editor the British Journal of Obstetrics and Gynaecology, menekankan bahwa studi ini merupakan peringatan pada perempuan."Saat mempertimbangkan jumlah kehamilan yang tidak direncanakan, ada kemungkinan bahwa saat menyadari kehamilannya, semuanya telah terlambat dan janin telah dirusak."