Apakah Depresi dan Asam Folat Berhubungan?

Asam folat ternyata tidak hanya penting untuk ibu hamil. Orang dewasa, baik pria maupun wanita juga perlu memastikan kecukupan asam folatnya.
Asam folat adalah suplemen makanan yang murah dan umum digunakan. Selama ini asam folat dikenal sebagai suplemen yang wajib dikonsumsi di masa pra kehamilan dan kehamilan. Sehingga beredar anggapan bahwa vitamin ini hanya dibutuhkan oleh para calon ibu. Padahal dalam kenyataannya, orang dewasa baik pria dan wanita sama-sama memerlukan aus harian asam folat. Bahkan kebutuhan harian folat pria dewasa sama besarnya dengan kebutuhan wanita dewasa (yang tidak sedang hamil).
Asam folat adalah bentuk sintetis dari vitamin B9 atau folat yang banyak terkandung dalam sayur-sayuran berdaun seperti bayam, brokoli, kacang merah, jeruk, dan juga hati. Kekurangan folat pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat pada tulang belakang dan otak. Dan ternyata efek kekurangan folat pada orang dewasa juga tidak bisa dianggap enteng.
Studi terbaru di Inggris menunjukkan kadar asam folat berkaitan erat dengan depresi. Studi ini dilakukan oleh University of York, Inggris, yang menelaah kembali 11 studi terdahulu seputar hubungan antara asam folat dan depresi. Total peserta berjumlah 15. 000 orang dewasa, dan sekitar 1.800 di antaranya mengalami depresi. Orang-orang yang memiliki kadar folat terendah menghadapi peningkatan risiko depresi sebesar 55%. Pernyataan tersebut diambil berdasarkan Journal of Epidemiology and Community Health, 2007. Namun belum dapat dipastikan apakah rendahnya kadar folat dapat secara langsung menyebabkan depresi.
Satu dari sepuluh orang di Inggris menderita depresi. Kebanyakan dari orang-orang tersebut diketahui memiliki kadar asam folat yang rendah. Tentu saja hal ini semakin memperkuat teori asam folat dan hubungannya dengan depresi.